Powered By Blogger

Senin, 29 September 2014

PENULISAN 4

NAMA : DANIEL ANDRIAN SILITONGA
NIM : 11111727
KELAS : 4KA41


PENULISAN 4
PERBEDAAN CARA KERJA 
JARINGAN WIRELESS DAN JARINGAN TERMINAL



Macam-macam Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer beserta dengan peralatan pendukungnya yang saling terhubung dan memungkinkan terjadinya pertukaran data/ informasi tanpa harus memindahkan media penyimpan secara fisik.
Fasilitas Jaringan Komputer :
  • Mengakses data/file yang tersimpan di komputer lain secara langsung tanpa disket, CD-ROM atau flash disk.
  • Menggunakan periferal yang terpasang di komputer lain misalnya printer.
  • Mengirim pesan ke pengguna komputer lain.
  • Menjalankan program yang tersimpan di komputer lain.
Manfaat Jaringan Komputer :
  • Menghemat biaya karena memungkinkan penggunaan bersama.
  • Menghemat kapasitas memori/media penyimpan.
  • Memungkinkan pengerjaan proyek secara bersama dalam jaringan.
  • Mempermudah dan mempercepat pertukaran informasi.
Macam-Macam Jaringan Komputer
Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi/Data
Jaringan Terpusat(Host Based Network)
Karakteristik :
  1. Komputer induk menyimpan semua data dan program aplikasi serta melaksanakan semua pemrosesan data.
  2. Komputer terminal hanya sebagai perantara bagi pemakai untuk mengakses komputer induk pada saat mengakses informasi/aplikasi.
  3. Terminal dapat berupa terminal bisu (tidak memiliki prosesor) atau terminal cerdas (memiliki prosesor sendiri). Contohnya : Jaringan di supermarket/bank dalam pengaksesan database(kode dan harga barang/daftar rekening).
Jaringan Terdistribusi(Distributed Network)
Karakteristik :
  1. Memiliki beberapa komputer induk sebagai pusat layanan data/ informasi dan program aplikasi dapat diakses dari berbagai terminal.
  2. Pesan dapat dikirm dari sebuah terminal ke komputer induknya,simpul lain atau terminal lain.
Berdasarkan Jangkauan Wilayah Geografis
1.       LAN ( Local Area Network )
2.       Merupakan bentuk jaringan komputer berjangkauan kecil.Contohnya terdapat di ruang lab,kantor,gedung/kelompok gedung (sekolah,universitas ,dll.) ,warnet,dll.
3.       MAN ( Metropolitan Area Network )
4.       Merupakan jaringan komputer berjangkauan yang merentang di suatu wilayah metropolitan.Contohnya jaringan telepon lokal,telepon seluler, televisi kabel,dan gabungan sejumlah LAN.
5.       WAN ( Wide Area Network )
6.       Merupakan jaringan yang mencajup wilayah geografis luas seperti provinsi,pulau,negara,benua atau seluruh dunia(50 Km).Contohnya jaringan telekomunikasi nasional,telekomunikasi seluler dan televisi nasional.
7.       Berdasarkan Peranan dan Hubungan Tiap Komputer dalam Proses Pertukaran Data
8.       Client Server
9.       Merupakan jaringan yang memisahkan antara komputer client (yang mengajukan permintaan data/informasi atau menjalankan program yang tersimpan di server) dan server (yang menyediakan data /informasi).
10.   Peer to Peer ( P 2 P )
11.   Setiap komputer dapat bertindak sebagai klien ataupun server dan mempunyai fungsi yang sepadan.Biasanya digunakan untuk berbagi (sharing) dokumen dan ruang penyimpan (storage) atau sumber daya lain.
Berdasarkan Media Transmisi yang Digunakan
1.       Jaringan Berkabel
Setiap komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang secara fisik terhubung.
2.       Jaringan Wireless
Sinyal yang dikirim berupa gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan kabel,sehingga dapat diterima oleh siapapun yang mampu menangkapnya.
Dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai perbedaan cara kerja jaringan wireless dan terminal.
Pengertian  jaringan wireless
Jaringan wireless adalah jaringan dengan menggunakan teknologi nirkabel, dalam hal ini adalah hubungan telekomunikasi suara maupun data dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel, teknologi nirkabel ini lebih sering didengar dengan  istilah jaringan wireless.
Wireless adalah teknologi elektronikayang beroperasi tanpa kabel. Teknologi wireless adalah juga dapat digunakan utnuk komunikasi, dan pengontrolan misalnya pengguna untuk komunikasi dikenal dengan istilah wireless communication atau transfer informasi secara jarak jauh tanpa keribetan penggunaan kabel misalnya telepon seluler jaringan computer wireless dan satelit.
Pengontrolan secara jarak jauh tanpa menggunakan kabel adalah salah satu aplikasi nirkabel, misalnya penggunaan remote TV, mobilan remote control, aero modelling. Sekarang ini penggunaan wireless semakin marak sejak masyarakan menggunakan ponsel atau layanan wifi dan hotspot.
Jaringan wireless memungkinkan pengguna menjelajahi world wide web atau tersambung ke jaringan tanpa kekusutan kabel. Wireless sangat praktis karena pengguna dapat memindahkan perangkatnya tanpa terganggu bentangan kabel. Sebagai contoh, si pengguna dapat mengakses internet di dapur bahkan di basement gedung. Pengguna bias saja mentransfer file antar computer melalui jaringan wireless, menggunakan printer tanpa kabel dari jaraki yang lumayan jauh. Untuk menggunakan semua kelebihan dari teknologi wireless ini maka perlu mengetahui dasar-dasar jaringan wireless.
Pengertian jaringan terminal
Biasanya data ditampilkan pada komputer pada jarak jauh atau dekat yang disebut dengan terminal. Fungsi dasarnya adalah untuk berhubungan dengan komputer host. Terminal juga dikenali dengan beberapa istilah, seperti: CRT – Cathode Ray Tube, VDT -Video Display Terminal atau display station.
Terminal dibagi atas 3 jenis, yaitu :
  1. Terminal dungu (dumb), yaitu terminal yang berfungsi hanya berupaya menghantar setiap karakter yang dikirimkan ke host dan menampilkan apa saja yang dikirim oleh host.
  2. Terminal ‘smart’ , yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan data yang terjadi.
  3. Terminal pintar (intelligent), yaitu terminal yang dapat diprogramkan untuk membuat fungsi-fungsi tambahan seperti kontrol terhadap penyimpanan ke storage dan menampilkan lay-out data dari host dengan lebih bagus.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
  1. Sinyal Radio (Radio Signal).
  2. Format Data (Data Format).
  3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
  1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
  2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
  3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
  4. Transport Layer (Lapisan Transport)
  5. Session Layer (Lapisan Sesi)
  6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
  7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Terminal
Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan adalah:
  1. Mencari alamat ip dari dhcp server.
  2. Mengambil kernel dari tftp server.
  3. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
  4. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
  5. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.

PENULISAN 3

NAMA : DANIEL ANDRIAN SILITONGA
NIM : 11111727
KELAS : 4KA41


PENULISAN 3
 PERBEDAAN ARSITEKTUR 
SISI KLIEN DAN ARSITEKTUR SISI SERVER



Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1.          Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2.          Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3.          Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server.

Asitektur Sisi Client

Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·               Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·               Menunggu dan menerima balasan.
·               Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·               Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

    Arsitektur Sisi Server

Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·               Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·               Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·               Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
·               Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.

Aplikasi database terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur client/server. Pada umumnya sistem client/server beroperasi dilingkup jaringan komputer, yang memecah pemrosesan aplikasi antara sisi client ( front - end ) dan sisi server ( back - end ). Proses yang terjadi yaitu memecah suatu proses antara sisi client dan server, sehingga client akan memproses sebagian resourcenya, sedang pemrosesan yang lain diserahkan pada sisi server. Client dan server dapat berada pada komputer yang sama, atau dapat juga berada pada komputer yang berbeda yang saling terhubung pada suatu jaringan komputer (network). Secara umum, komputer disebut:
·         Client: jika ia menerima layanan tertentu dari server, dan disebut 
·         Server: jika ia memberi layanan tertentu pada client.
Dasar Arsitektur Client/Server
Secara berangsur-angsur, sistem DBMS mulai dapat ditempatkan pada sisi user yang dikenal dengan arsitektur DBMS Client/Server. Arsitektur Client/Server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing dimana sejumlah PC, workstation, file server, printer, database server, web server serta peralatan lainnya dapat saling terhubung via network. Ide dasar arsitektur client/server ini adalah mendefinisikan spesifik server dengan kemampuan yang khusus pula. Sebagai contoh: menghubungkan berbagai PC sebagai client pada file server yang menangani berbagai file pada mesin client, mesin lain dapat dirancang sebagai printer server yang terhubung pada berbagai printer, mesin server lain sebagai Web server atau e-mail server, dsb.Mesin-mesin client menyediakan interface yang sesuai bagi user sebagai penghubung dalam menggunakan server-server tersebut. Konsep ini dapat diganti dengan adanya software khusus  yang tersimpan pd mesin server yang spesifik pula (DBMS,CAD package, dll). Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin (seperti pada gambar physical client/server sebelumnya). Dua jenis utama dari dasar arsitektur DBMS tersebut yang mendasari framework client/server: two-tier client/server dan three-tier client/server.
Perbedaan Arsitektur Sisi Klien dan Server
Arsitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik client :
·               Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·               Menunggu dan menerima balasan.
·               Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·               Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·               Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·               Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Kolaborasi Antara Arsitektur Sisi Klien Dan Arsitektur Sisi Server
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
1.       Standalone(one-tier)
      Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

      Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
 
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
·                      Sangat mudah
·                      Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
·         Skala kecil
·         Sulit diamankan
·         Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
·         Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
 





2.       Client/Server (two tier)

       Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

         Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
  • User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
  • Manajemen Proses.
  • Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan dari model client/server
  • Mudah
  • Menangani Database Server secara khusus
  • Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
  • Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
   Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
·                     Manajemen data
·                     Keamanan
·                     Query, trigger, prosedur tersimpan
·                     Penangan kesalahan

       Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :
·                  Kurangnya skalabilitas
·                  Koneksi database dijaga
·                  Tidak ada keterbaharuan kode
·                  Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
·                  Susah di amankan.
·                  Lebih mahal.




3.       ThreeTier

        Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
  Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi (batasan). Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi untuk mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
·         Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
·         Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
·         Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam    hal ini sisi server ataupun sisi client.
 Skala besar.
·   Keamanan dibelakang firewall.
·   Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
·   Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
·   Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier :
·                  Lebih susah untuk merancang
·                  Lebih susah untuk mengatur
·                  Lebih mahal


4.       Multi Tier

         Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
   Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada         middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomconfig.
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
  • Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
  • Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan arsitektur Multi tier :
  • Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
  • Lebih mahal