NAMA : DANIEL ANDRIAN SILITONGA
NIM : 11111727
KELAS : 4KA41
PENULISAN 3
PERBEDAAN ARSITEKTUR
SISI KLIEN DAN ARSITEKTUR SISI SERVER
Menurut kamus istilah arsitektur dapat
diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem
sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen
utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur,
adalah:
1.
Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware,
lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk
menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang
lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin
bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2.
Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara
fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam
organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung
dari standar yang berlaku.
3.
Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga
arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya,
menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang,
serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis
dalam lingkup luas.
Arsitektur itu
sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi
server.
Asitektur Sisi
Client
Arsitektur Client
merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi
koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan
cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·
Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·
Menunggu dan menerima balasan.
·
Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·
Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi
sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode
HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server
khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau
program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·
Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·
Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke
klien.
·
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani
permintaan klien.
·
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail
server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis
server.
Aplikasi database terdistribusi dikembangkan dalam bentuk
arsitektur client/server. Pada umumnya sistem client/server beroperasi
dilingkup jaringan komputer, yang memecah pemrosesan aplikasi antara sisi
client ( front - end ) dan sisi server ( back - end ). Proses yang terjadi
yaitu memecah suatu proses antara sisi client dan server, sehingga client akan
memproses sebagian resourcenya, sedang pemrosesan yang lain diserahkan pada
sisi server. Client dan server dapat berada pada komputer yang sama, atau dapat
juga berada pada komputer yang berbeda yang saling terhubung pada suatu
jaringan komputer (network). Secara umum, komputer disebut:
·
Client: jika ia menerima layanan tertentu dari
server, dan disebut
·
Server: jika ia memberi layanan tertentu pada
client.
Dasar Arsitektur Client/Server
Secara berangsur-angsur, sistem DBMS mulai dapat ditempatkan
pada sisi user yang dikenal dengan arsitektur DBMS Client/Server. Arsitektur
Client/Server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing dimana sejumlah PC,
workstation, file server, printer, database server, web server serta peralatan
lainnya dapat saling terhubung via network. Ide dasar arsitektur
client/server ini adalah mendefinisikan spesifik server dengan kemampuan yang
khusus pula. Sebagai contoh: menghubungkan berbagai PC sebagai client pada
file server yang menangani berbagai file pada mesin client, mesin lain dapat
dirancang sebagai printer server yang terhubung pada berbagai printer, mesin
server lain sebagai Web server atau e-mail server, dsb.Mesin-mesin client menyediakan interface yang sesuai bagi
user sebagai penghubung dalam menggunakan server-server tersebut. Konsep ini
dapat diganti dengan adanya software khusus
yang tersimpan pd mesin server yang spesifik pula (DBMS,CAD package,
dll). Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar
(framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta
tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang
menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server adalah
mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client (file access, printing,
archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall
software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu
mesin (seperti pada gambar physical client/server sebelumnya). Dua jenis utama
dari dasar arsitektur DBMS tersebut yang mendasari framework client/server:
two-tier client/server dan three-tier client/server.
Perbedaan Arsitektur Sisi Klien dan Server
Arsitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada
pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP.
JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah
contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik client :
·
Memulai terlebih dahulu permintaan ke
server.
·
Menunggu dan menerima balasan.
·
Terhubung ke sejumlah kecil server pada
waktu tertentu.
·
Berinteraksi langsung dengan pengguna
akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah
server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus
mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag
tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk
mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·
Selalu menunggu permintaan dari salah
satu klien.
·
Melayani klien permintaan kemudian
menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Kolaborasi
Antara Arsitektur Sisi Klien Dan Arsitektur Sisi Server
Sebuah server dapat
berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
1. Standalone(one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
·
Sangat
mudah
·
Cepat
dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
·
Skala
kecil
·
Sulit
diamankan
·
Menyebabkan
perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena
akan mengubah semua bagian.
·
Tidak
memungkinkan adanya re-usable component dan code.
2. Client/Server (two
tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada
sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal
sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan
melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin
database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan
permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga
komponen tersebut yaitu :
- User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
- Manajemen Proses.
- Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan
dari model client/server
- Mudah
- Menangani Database Server secara khusus
- Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
- Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan
trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian
besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
Server database manangani :
·
Manajemen
data
·
Keamanan
·
Query,
trigger, prosedur tersimpan
·
Penangan
kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah
langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke
computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi
client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan
client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada
model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas
merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan dari model client/server :
·
Kurangnya
skalabilitas
·
Koneksi
database dijaga
·
Tidak
ada keterbaharuan kode
·
Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
·
Susah
di amankan.
·
Lebih
mahal.
3.
ThreeTier
Arsitektur Three Tier merupakan
inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat
Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh
dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application
Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan
PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic
kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan
Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi
Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data
tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business
process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan
database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network
bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu
mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak
sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan
network bandwidth biasanya memiliki limitasi (batasan). Oleh karena itu
biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasi-aplikasi untuk mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three
Tier :
·
Segala
sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
·
Apabila
terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain
ikut salah
·
Perubahan
pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang
lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
·
Keamanan
dibelakang firewall.
·
Transfer
informasi antara web server dan server database optimal.
·
Komunikasi
antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi
dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada
tingkat yang lebih rendah.
·
Penggunaan
middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk
menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier :
·
Lebih
susah untuk merancang
·
Lebih
susah untuk mengatur
·
Lebih
mahal
4.
Multi
Tier
Arsitektur Multi Tier adalah
suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan
diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan
arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan
Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan
Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic
Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL.
Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni
sebagai business process.
Multi-tier
architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang
lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client
Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomconfig.
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
- Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
- Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan arsitektur Multi tier :
- Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
- Lebih mahal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar